UMKM Jadi Pilar Utama Pertumbuhan Ekspor
Ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia mencatat lonjakan signifikan sepanjang tahun ini. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM per Mei 2025, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional meningkat dari 15,6% tahun lalu menjadi 20,1%.
Angka ini menandai titik balik penting dalam strategi nasional mendorong pelaku UMKM untuk go global.
Kenaikan ini bukan hanya sebatas statistik, tetapi cerminan dari transformasi struktural sektor UMKM, yang kini mulai memanfaatkan teknologi digital, inovasi produk, serta akses pembiayaan ekspor yang lebih luas.
Sebagai Pakar Subjek di bidang UMKM dan perdagangan internasional, saya melihat ini sebagai hasil nyata dari kerja kolaboratif lintas sektor.
Digitalisasi dan Pendampingan Ekspor Jadi Katalisator
1. Peran Teknologi dalam Skema Ekspor
Transformasi digital adalah game changer bagi UMKM. Akses terhadap e-commerce lintas negara, platform logistik digital, serta sistem pembayaran internasional berbasis fintech memungkinkan pelaku usaha skala mikro dan kecil menembus pasar luar negeri tanpa perlu infrastruktur besar.
Platform seperti Shopee Export, Tokopedia International, dan Alibaba Indonesia membuka peluang akses pasar di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Eropa. UMKM makanan olahan, fesyen muslim, kerajinan tangan, dan produk herbal menjadi komoditas utama yang diminati konsumen luar negeri.
2. Pembinaan dan Sertifikasi Produk
Program pembinaan oleh pemerintah melalui Lembaga Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), Bea Cukai, dan Lembaga Nasional Sertifikasi Profesi (LNSP) turut mendorong peningkatan kualitas produk. Pendampingan ini mencakup sertifikasi halal, izin edar BPOM, hingga pelatihan ekspor digital.
Dengan sertifikasi lengkap, UMKM memiliki keunggulan kompetitif yang diperlukan untuk menembus pasar global yang sangat regulatif.
Akses Pembiayaan Ekspor Lebih Inklusif
1. Dukungan Lembaga Keuangan
Peningkatan peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menjadi kunci dalam mendongkrak ekspor UMKM. Skema Kredit Ekspor Nasional (KEN) memberi modal kerja berbunga rendah, sementara asuransi ekspor melindungi pelaku usaha dari risiko transaksi internasional.
Lebih dari 12.000 UMKM telah mendapatkan manfaat dari skema ini di 2025, naik 45% dari tahun sebelumnya. Menariknya, 70% dari penerima manfaat adalah pelaku usaha perempuan dan milenial.
2. Kemitraan dengan BUMN dan Swasta
BUMN seperti Telkom dan Pertamina mendorong UMKM binaannya untuk mengekspor melalui program CSR berbasis ekspor. Perusahaan swasta juga terlibat melalui kolaborasi marketplace dan pelatihan bersama lembaga pelatihan ekspor.
Tantangan dan Agenda Strategis ke Depan
Meski pertumbuhan ini patut diapresiasi, masih terdapat tantangan fundamental yang perlu ditangani. Ketergantungan terhadap pasar tertentu seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang perlu dikurangi dengan diversifikasi negara tujuan. Selain itu, literasi ekspor digital dan logistik internasional masih menjadi kendala di daerah non-metropolitan.
Sebagai Pakar Subjek, saya merekomendasikan langkah strategis sebagai berikut:
- Mendorong integrasi data UMKM ekspor melalui satu portal nasional berbasis AI.
- Mempercepat pembangunan rumah kemasan dan gudang ekspor di daerah potensial.
- Meningkatkan kuota pelatihan ekspor di Balai Pelatihan Ekspor Indonesia (BPEI).
Peningkatan ekspor UMKM bukan hanya soal nilai transaksi, melainkan juga soal distribusi pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Ketika UMKM lokal berhasil menembus pasar global, maka nilai tambah dan devisa dapat dinikmati langsung oleh masyarakat lapisan bawah.
UMKM Siap Jadi Duta Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekspor UMKM tahun ini membuktikan bahwa sektor ini tidak hanya tahan terhadap krisis, tetapi juga mampu menjadi motor pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.
Transformasi ini harus terus dijaga dan dipercepat melalui regulasi yang mendukung, kolaborasi lintas institusi, dan adopsi teknologi mutakhir.
Indonesia sedang membentuk wajah baru perdagangan luar negeri dan UMKM berada di garis depan. Dengan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin kontribusi ekspor UMKM akan mencapai 25% pada 2027.




