Koperasi Merah Putih: Harapan Baru untuk Ekonomi Rakyat di Kalimantan Timur

July 19, 2025
108
Views

Oleh :

ADJI SOFYAN EFFENDI


Wezebo.com

– Gagasan untuk menghidupkan kembali koperasi di Indonesia, yang digaungkan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, merupakan angin segar bagi perekonomian rakyat.

Sebagaimana ditegaskan oleh para pendiri Republik, koperasi adalah soko guru dan tulang punggung ekonomi bangsa. Dengan plafon pembiayaan maksimal hingga Rp 3 miliar per koperasi, sesuai dengan proposal yang diajukan Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh Indonesia, ini adalah harapan baru di tengah kondisi koperasi yang nyaris terpuruk.

Namun, untuk menghindari terulangnya kegagalan masa lalu, penting bagi KMP di Kalimantan Timur untuk menyusun rencana bisnis yang cerdas dan adaptif.


Potensi Kalimantan Timur dan Kebutuhan Pokok Masyarakat

Kalimantan Timur, dengan sepuluh kabupaten dan kota, memiliki karakteristik daerah yang beragam. Berbeda dengan KMP di Papua atau Sumatera, model bisnis KMP di Kaltim harus disesuaikan dengan potensi lokal.

Prospek bisnis yang berlandaskan ekonomi kreatif dan pemenuhan sembilan kebutuhan pokok bulanan masyarakat diyakini sangat menjanjikan dan berpotensi memberikan profit yang menguntungkan.

Pertimbangkan saja, tidak ada seorang pun, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), yang tidak membutuhkan beras, gula, minyak goreng, atau gandum.

KMP di masing-masing kelurahan di kabupaten/kota Kaltim berpotensi besar untuk menjadi pemasok utama kebutuhan dasar ini. Data menunjukkan bahwa pengeluaran rumah tangga untuk makanan dan minuman di Kalimantan Timur terus meningkat.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur:

– Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kalimantan Timur pada tahun 2023 adalah sekitar Rp 711.282,-. Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 13,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya secara nominal.

– Pada Maret 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kalimantan – Timur (gabungan kota dan desa) mencapai Rp 925.954,-. Ini mencerminkan pangsa pengeluaran untuk makanan yang signifikan dalam anggaran rumah tangga.

– Jumlah penduduk Kalimantan Timur pada akhir 2023 mencapai 4,01 juta jiwa. Dengan pertumbuhan penduduk yang diproyeksikan terus bertambah, kebutuhan akan sembilan bahan pokok juga akan terus meningkat.

– Tingkat inflasi tahunan (year-on-year) di Kalimantan Timur pada Desember 2023 adalah 3,46 persen, dan pada Desember 2024 tercatat 1,47 persen. Meskipun inflasi cenderung menurun, kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih memberikan andil signifikan terhadap inflasi, menunjukkan fluktuasi harga komoditas pangan yang perlu diperhatikan. Pada Desember 2024, kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 2,64 persen.

Angka-angka ini menunjukkan potensi pasar yang besar dan stabil untuk produk-produk kebutuhan pokok di Kalimantan Timur. KMP dapat berperan strategis dalam memenuhi kebutuhan ini, bahkan berpotensi menstabilkan harga di tingkat lokal.


Otonomi Bisnis KMP: Kunci Keberhasilan

Penting untuk disadari bahwa KMP di Kalimantan Timur harus diberikan keleluasaan dalam menentukan jenis bisnis yang paling sesuai dengan karakter dan potensi daerahnya.

Adanya petunjuk atau arahan usaha secara top-down dari kementerian koperasi, seperti memaksakan pembukaan apotek herbal, mungkin tidak selalu relevan dan bahkan dapat menjadi bumerang.

Bisnis apotek herbal, misalnya, memerlukan serangkaian perizinan kompleks yang melibatkan Kementerian Kesehatan, BPOM, badan sertifikasi, dan sebagainya.

Proses yang panjang dan rumit ini dapat menghabiskan waktu, biaya, dan energi tanpa jaminan keberhasilan. Koperasi yang baru bangkit kembali harus fokus pada model bisnis yang memiliki hambatan masuk rendah, perputaran modal cepat, dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat setempat.

Rencana Bisnis (Business Plan) yang disusun secara mandiri oleh masing-masing KMP di tingkat kabupaten/kota adalah kuncinya. Rencana ini harus berdasarkan survei pasar lokal, analisis potensi sumber daya, dan pemahaman mendalam tentang karakter masyarakat setempat.


Contoh peluang bisnis KMP yang prospektif di Kalimantan Timur, disesuaikan dengan karakteristik daerah:

– Penyediaan Sembilan Bahan Pokok: Seperti yang disebutkan, ini adalah bisnis dengan pasar yang sangat besar dan stabil. KMP dapat menjadi distributor atau pengecer bahan pokok langsung dari petani/produsen, memotong mata rantai distribusi yang panjang, dan menawarkan harga lebih kompetitif bagi anggotanya.

– Produk Olahan Pertanian/Perikanan Lokal: Kalimantan Timur kaya akan hasil pertanian dan perikanan. KMP dapat memfasilitasi pengolahan hasil bumi atau laut menjadi produk bernilai tambah, seperti keripik singkong, abon ikan, kopi lokal, atau produk olahan buah-buahan. Ini juga mendukung ekonomi kreatif dan menciptakan lapangan kerja.

– Jasa Distribusi dan Logistik Lokal: Dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim, kebutuhan akan jasa logistik dan distribusi akan meningkat. KMP dapat mengambil peran dalam menyediakan layanan ini, khususnya untuk produk-produk lokal.

– Kerajinan Tangan dan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya: Kalimantan Timur memiliki kekayaan budaya dan kerajinan tangan yang unik. KMP dapat membantu memasarkan produk-produk ini, baik secara online maupun offline, mendukung pelaku UMKM lokal.

– Penyediaan Kebutuhan Kantor dan Rumah Tangga: Selain sembako, kebutuhan kantor dan rumah tangga lainnya juga merupakan pasar yang stabil. KMP dapat menyediakan alat tulis kantor, perlengkapan bersih-bersih, atau barang-barang kebutuhan sehari-hari lainnya.


Kesimpulan

Kebangkitan Koperasi Merah Putih adalah momentum berharga. Namun, keberlanjutan dan kesuksesannya di Kalimantan Timur sangat bergantung pada kemampuan setiap KMP untuk menyusun dan melaksanakan rencana bisnis yang realistis, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan lokal.

Memberikan keleluasaan kepada KMP di daerah untuk menentukan model bisnis yang paling sesuai, tanpa dipaksakan dengan petunjuk yang belum tentu aplikatif, akan menjadi faktor krusial dalam mewujudkan KMP sebagai soko guru ekonomi rakyat yang tangguh dan berkelanjutan di masa depan. (***)


(*) Penulis adalah Ketua ISEI Samarinda-Kordinator ISEI Kaltim

Article Categories:
Branding Dan Promotion

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *